Dana Desa Merubah Desaku


Sumber: FaktualNews.co

Sejak penetapan peraturan UU No. 6/2014 tentang Desa, seluruh desa di indonesia yang berjumlah 74.910 desa mendapatkan dana pengelolaan desa secara mandiri yang disebut dana desa. Meskipun pada peluncuran pertama dana desa yakni tahun 2015 banyak dituai dengan tanggapan oleh sebagian masyarakat. mereka menyatakan bahwa mempercayakan pengelolaan dana yang jumlahnya ratusan juta kepada warga desa tidak mudah dilakukan. Namun kenyataannya, adannya program dana desa ini telah memberikan manfaat yang membantu perubahan desa bisa dari segi infrastruktur. Oleh sebab itu, penulis akan memberikan sedikit gambaran mengenai manfaat program dana desa yang secara bertahap merubah desa ke taraf hidup yang lebih nyaman. Salah satu perubahan desa yang akan penulis deskripsikan adalah desa yang menjadi tempat tinggal penulis.
Desa sungai tuan yang berada di kecamatan astambul dan dalam lingkup kabupaten banjar ini merupakan desa yang agamis dan rukun. Desa sungai tuan berada dekat dengan jalan utama yaitu jalan A. Yani Km.49 yang menghubungkan berbagai kota di kalimantan selatan. Keberadaan yang dekat dengan jalan utama akan memudahkan transportasi ke kota martapura dan banjarbaru sehingga segala kebutuhan penduduk di desa ini mudah dipenuhi. Jadi dapat dikatakan desa sungai tuan tidak termasuk desa tertinggal yang sulit dijangkau.
Desa ini terbagi menjadi dua yaitu sungai tuan ulu dan sungai tuan ilir. Desa sungai tuan ulu berada di bagian hulu sungai, sedangkan desa sungai tuan ilir berada di bagian hilir sungai. Senada dengan nama desa, rumah penduduk di desa ini berada mayoritas berada di tepi sungai. Selain itu letak perumahan di desa ini juga memanjang mengikuti alur sungai. Nama ‘Sungai Tuan’ yang melekat pada nama desa ini menurut cerita penduduk setempat sungai ini dibuat oleh Syekh Muhammad Arsyad Albanjari yang melewati daerah ini. Sehingga sungai yang dilewati Tuan guru Wali Allah tersebut diabadikan menjadi nama desa. Sebagai tambahan di desa ini juga banyak terdapat tuan guru ahli agama, oleh karena itu, pemberian nama desa sungai tuan bukan hanya sebatas nama, melainkan memiliki sejarah yang unik dan berdasarkan dengan kesan desa yang memiliki banyak guru agama.
Sebelum Ada Dana Desa
Rutinitas pekerjaan penduduk di desa ini adalah petani, karena hampir semua penduduk asli di desa ini memiliki tanah pertanian yang berada tidak jauh dari perumahan. Masih menggunakan sistem tradisional, para petani biasanya menggunakan air hujan untuk mengairi lahan. Karena bergantung pada keadaan alam dampaknya para petani biasanya melakukan panen minimal dua kali setiap tahun. Namun aktifitas pertanian bukan satu-satunya pekerjaan mayoritas penduduk setempat. Selain digunakan untuk menanam padi, lahan milik penduduk ini juga biasanya digunakan untuk menanam sayur dan buah-buahan. Tanah yang subur menjadi berkah bagi penduduk untuk memanfaatkannya untuk kebutuhan pangan dan juga sebagai penghasilan. Penduduk biasanya menanam berbagai jenis sayur-sayuran baik hasilnya untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk dijual di pasar.
Berbagai jenis buah mulai dari rambutan hingga pepaya juga dihasilkan penduduk, namun satu hasil buah-buahan yang terkenal di desa ini adalah jeruk atau limau. Jeruk di desa ini berwarna hijau namun rasanya manis. Hasil buah-buahan biasanya dijual penduduk di pasar utama yakni pasar astambul yang menghubungkan beberapa desa dalam satu kecamatan. Pasar astambul ini biasanya disebut dengan pasar subuh oleh sebagian orang. Bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan pada jam 4 pagi, pasar ini sudah ramai dikunjungi oleh para warga yang berasal dari berbagai desa untuk melakukan transaksi jual beli. Namun tidak jarang, penduduk desa juga menjual hasil kebunnya langsung ke pasar martapura. Menjual hasil panen di pasar martapura dianggap lebih menguntungkan karena pasar ini merupakan salah satu pasar terbesar di kabupaten banjar. Oleh karena itu pekerjaan penduduk di desa sungai tuan yang sebagai petani sekaligus pekebun akan membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka.
Menilik dari sisi pendidikan, Anak-anak di desa ini sangat rajin bersekolah. Mereka biasanya menjalani sekolah dasar pada pagi sampai siang dan dilanjutkan dengan sekolah agama islam pada sore hari. Sebagai informasi, fasilitas pendidikan di desa ini terdiri dari 1 PAUD, 1 SDN dan 3 tingkatan Sekolah Madrasah yakni Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah. Siswa setingkat SD biasanya juga akan mengunjungi rumah guru mereka untuk belajar mengaji al-quran tanpa biaya apapun. Keteladanan anak-anak untuk mengenyam pendidikan khususnya pendidikan agama merupakan hal wajar karena penduduk di desa ini sangat taat beragama. Sehingga keadaan lingkungan yang agamis ini akan mendorong terciptanya pendidikan yang berorientasi keagamaan sejak dini. Selain itu untuk meningkatkan keterampilan siswa, maka desa ini juga telah menyediakan pendidikan di tingkat menengah kejuruan. Pendidikan kejuruan akan membantu siswa di desa ini menjadi pemuda yang siap bekerja.
Desa sungai tuan memang dikenal sebagai desa yang agamis, oleh karena itu ciri khas yang menjadi batas antara satu RT dengan RT yang lain di desa ini adalah langgar atau musholla. Jadi daripada menyebut RT 1, 2 dan seterusnya, penduduk di desa ini cenderung menggunakan nama musholla sebagai nama setiap RT seperti sebutan warga langgar Syiaruddin, berarti yang dimaksud adalah warga langgar RT 4. Hal ini dikarenakan setiap RT memiliki satu langgar, oleh sebab itu aktifitas religi di desa inipun sangat menonjol. Langgar biasanya digunakan sebagai pusat kegiatan keagamaan seperti, maulid, shalawat, pengajian dan dzikir. Disamping itu, desa ini juga memiliki masjid yang cukup besar dan berada strategis di pertengahan desa. Dengan demikian, desa sungai tuan sudah memiliki beberapa sarana dan fasilitas yang mendukung aktifitas penduduk. Namun bukan berarti hal ini bisa dikatakan cukup, beberapa fasilitas umum yang penting belum dimiliki desa ini. Oleh karena itu, adanya program dana desa yang telah diterapkan pemerintah pada tahun 2015 disambut baik oleh penduduk desa sebagai modal untuk mengembangkan desa dengan meningkatkan sarana dan prasarana desa.
Sesudah Ada Dana Desa
Dana desa diterapkan pertama kali pada tahun 2015, perbaikan beberapa infrastruktur dan fasilitas umum telah dilakukan oleh aparat desa sungai tuan. Perbaikan infrastruktur beberapa jembatan yang menghubungkan antara dua wilayah yang dipisah oleh sungai telah dilakukan. Kayu jembatan yang semula rusak, kini diganti dengan kayu ulin yang lebih kuat. Agar penduduk yang menyeberang terlindung dari hujan, jembatan juga dilengkapi dengan atap. Dalam hal keselamatan, aparat desa tak lupas untuk membuat pagar jembatan di kedua sisi. Lampu jembatan menjadi pelengkap agar penduduk merasa nyaman dan aman menyeberang pada malam hari. Meskipun jembatan ini masih terbuat dari kayu yang tergolong semi permanen, setidaknya progres ini sudah membantu memudahkan mobilitas penduduk untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Pengadaan sarana dan prasarana pertanian dan perkebunan untuk penduduk juga menjadi bagian dari program dana desa yang berorientasi pada produktifitas petani. Pemberian pupuk dan peminjaman fasilitas pertanian akan memudahkan petani mengerjakan lahan mereka dengan lebih efektif. Selain itu, perbaikan jalan menuju lahan pertanianpun dilakukan untuk memudahkan akses petani. Dengan jalan yang telah diperbaiki, para petani dapat melakukan pekerjaannya dengan lebih efektif dan efesien. Sehingga aspek ekonomis akan tercapai dengan peningkatan produktifitas. Dengan begitu, distribusi hasil tani akan lebih cepat dan petani mampu menjual hasil tani mereka dengan lebih banyak. Dengan demikian, tingkat produktifitaspun akan semakin meningkat seiring perbaikan sarana dan prasarana pertanian dan perkebunan.
Di bidang pendidikan, fasilitas PAUD desa pun telah diperbaiki, mulai dari renovasi bangunan hingga pengadaan sarana pendukung PAUD seperti taman bermain juga telah tersedia. Taman bermain yang dinilai kurang aman menjadi evaluasi aparat desa agar mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan dalam mengadakan sarana sekolah. Program kedepan dalam bidang pendidikan yang bisa dimanfaatkan penduduk adalah prioritas utama. Salah satunya adalah dengan membuat perpustakaan desa sekaligus taman terbuka. Program ini selain dalam ruang lingkup pendidikan, juga mencakup program layanan publik. Oleh sebab itu membuat program yang multi fungsi akan lebih bermanfaat. Selain dapat mengehemat anggaran, program seperti itu akan mempercepat perubahan desa yang jauh lebih baik.
Manfaat lainnya dari dana desa yang telah dirasakan penduduk adalah WC umum yang tersedia di semua RT. WC umum ini berada dekat setiap tempat wudhu musholla. Program dalam menjaga kesehatan ini akan merubah secara perlahan perilaku penduduk desa yang dulunya sering melakukan cuci kakus di sungai. Sungai sebagai aset alam yang sangat berharga harus dipelihara, oleh sebab itu program pengadaan bak sampah juga telah dilakukan aparat desa. Bak sampak yang berada disetiap 50 meter ini akan mengubah kebiasaan penduduk yang membuang sampah di sungai. Dengan adannya beberapa program tersebut, aspek kesehatan dan lingkungan mulai diperhatikan penduduk desa.
Manfaat Masa Depan Dana Desa
Pengelolaan dana desa menjadi isu penting sejak peluncuran dana desa pada tahun 2015. Pencairan dana secara bertahap dengan total dana sekitar 700 juta rupiah dikelola langsung oleh aparat desa. Sistem akuntansi yang kurang dimengerti pengelola dana dan perumusan anggaran yang kurang pengkajian sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan utama desa menjadi hambatan dalam merubah desa ke arah yang lebih baik. Terlebih lagi, memberikan dana yang besar kepada penduduk yang belum mengerti prosedur penggunaan hingga tanggungjawab dana desa bisa penulis analogikan seperti memberikan uang 10 juta kepada 10 anak, mereka akan menggunakan aset paling likuid ini dengan mengutamakan kepentingan dan ego masing-masing. Hal ini akan berpotensi terjadinya persekong-kolan untuk memanipulasi dana desa. Namun disisi lain, perbaikan regulasi baik skala pusat maupun daerah mengenai pengelolaan dan tanggungjawab desa juga ditingkatkan pemerintah. Oleh karena itu, perbaikan regulasi akan memudahkan pencapaian manfaat utama dasa desa secara inklusif ke seluruh desa di indonesia.
Manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh penduduk desa seperti perbaikan infrastruktur jalan dan fasilitas umum seperti jembatan, toilet umum, Posyandu, sekolah, taman dan tempat olahraga akan menjadi fondasi perubahan desa yang lebih baik. Perubahan yang paling utama adalah kepedulian penduduk terhadap kesehatan dan pendidikan. tingkat kesehatan yang baik akan meningkatkan produktifitas penduduk dalam melakukan aktifitas dan pekerjaannya. Peningkatan fasilitas pendidikan sepeti perpustakaan desa akan membantu meningkatkan literasi penduduk desa secara bertahap. Karena membaca merupakan dasar dari literasi dan sekolah dan perpustakaan merupakan sarana untuk meningkatkan literasi penduduk. Sehingga proses pembangunan sumber daya manusia secara bottom line yang merata ke setiap desa bisa diwujudkan melalui dana desa yang diinvesitasikan untuk perbaikan dan peningkatan fasilitas umum.
Pembangunan sumber daya manusia desa juga akan berimbas pada peningkatan produktifitas hal pertanian dan perkebunan penduduk desa. Hal ini disebabkan karena penduduk telah mengerti cara memanfaatkan pengetahuan dan teknologi untuk beralih ke sistem pertanian dan perkembunan yang tradisional ke semi modern. Dengan demikian, outcome dari dana desa akan membantu meningkatkan taraf hidup penduduk desa secara bertahap. Peningkatan taraf hidup desa secara perlahan akan mengubah cara pandang masyarakat yang menganggap desa sebagai tempat yang terbelakang dalam pembangunan. Dengan begitu, urbanisasi diharapkan akan berkurang dan sebagian masyarakat akan beralih ke desa masing-masing untuk mendorong pembangunan desa. Pembangunan secara bottom line adalah kunci utama untuk merubah peran desa yang dulunya hanya stagnan untuk dirinya sendiri kini menjadi bagian dalam membantu pembangunan nasional. Dari sisi bottom line program dana desa ini mampu mendorong pembangunan infrastruktur desa dan peningkatan sumber daya penduduk desa. Sehingga produktifitas pertanian penduduk desa akan meningkat dan secara bertahap akan meningkatkan pendapatan perkapita negara.
Pembangunan desa membutuhkan perhatian khusus pemerintah karena desa merupakan tempat tinggal sebagian masyarakat indonesia. Oleh sebab itu, pengawasan dan pengendalian dana desa oleh pihak yang independen sangat dibutuhkan agar pengelolaan dan alokasi dana desa digunakan sesuai kebutuhan masing-masing desa. Dengan cara tersebut, pengembangan desa yang berorientasi pada perubahan infrastruktur maupun sumber daya penduduk desa akan tercapai. Terlebih lagi program dana desa juga menjadi salah satu program yang berperan penting dalam pembangunan nasional dari sisi bottom line. Diharapkan pengelolaan dana desa yang transparan dan alokasi anggaran dana desa yang tepat sasaran akan terwujud pada program dana desa tahun 2018.
Daftar Pustaka
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Komentar

Artikel Terpopuler

KBA Syamsudin Noor, Kompleks Rasa Desa

Aripin Sosok Pemberdaya Masyarakat